Pada umumnya perubahan tingkat wujud berlangsung menurut pola
padat - cair - gas - atau kebalikannya. Ada beberapa zat yang dapat berubah Iangsung dari keadaan uap ke keadaan padat yang disebut menyublim. Sifat demikian dimiliki oleh unsur yodium, kamfer, naftalen, belerang. Zat padat pada umumnya mempunyai bentuk kristal tertentu: Kubus, heksagonal, rombik, monoklin dan sebagainya. Unsur belerang dalam suhu biasa berwarna kuning dengan bentuk kristal rombik. Jika belerang rombik dipanaskan sampai 96° bentuk kristalnya berubah menjadi monoklin. Jika belerang cair didinginkan tiba-tiba pada 119° terjadi pula bentuk kristal monoklin (seperti bentuk
jarum). Pada pendinginan lebih lanjut sampai 96° terjadi bentuk rombik. Suhu 96° adalah suhu peralihan. Peristiwa ini disebut alotropi ialah satu macam zat dalam keadaan berlainan mempunyai sifat fisik yang berbeda.
Peralatan dan bahan yang dipakai untuk proses sublimasi yodium:
a. Alat-alat yang dipakai
- cawan porselin
- gelas arloji
- tabung reaksi
- pipet
- gelas piala
- kayu kecil/lidi
- pembakar bunsen
- kaki tiga dengan kasa asbes.
b. Bahan-bahan yang dipakai
- yodium kristal
- belerang
- kanji
- air suling
- alkohol.
Prosedur Proses Sublimasi
- Ambil 1 spatula yodium, letakkan dalam cawan porselin, tutuplah cawan itu dengan gelas arloji, beri air di atas gelas arloji. Panaskan dengan api kecil pada pembakar bunsen. Terjadi perubahan warna uap yodium, uap ini akan menyublim pada bagian bawah gelas arloji.
- Sebagian dari kristal yodium ini masukkan dalam tabung reaksi, kemudian tuangi air suling.
- Sebagian yang lain masukkan juga pada tabung reaksi dan tuangi alkohol.
- Pada dinding luar gelas arloji terdapat hablur-hablur kristal Iodium.
Related Posts :
Sublimasi