Saturday, 20 April 2013

Bahan Kimia Mudah Terbakar



Bahan kimia mudah terbakar adalah bahan mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan kebakaran yang sangat besar. Reaksi kebakaran yang amat cepat juga dapat menghasilkan suatu ledakan. Bahan cair dinyatakan mudah terbakar bila titik nyala > 21 oC dan 55 oC pada tekanan 1 atm. Bahan cair dinyatakan sangat mudah terbakar 1 atm. Gas ini dinyatakan mudah terbakar jika titik didih < 20 oC pada tekanan 1 atm.

Bahan mudah terbakar dapat di bedakan menjadi :

1.      Zat cair mudah terbakar
Zat ini adalah yang paling banyak ditemui dalam industri yang dikenal sebagai pelarut organik. Contohnya adalah eter, alkohol, aseton, benzena, heksa, dan lain-lain. Pelarut-pelarut tersebut pada suhu kamar menghasilkan uap yang dalam perbandingan tertentu dapat terbakar oleh adanya api terbuka atau loncatan listrik. Pengalaman menunjukan bahwa uap pelarut dapat berdifusi sejauh 3 meter menuju titik api atau seolah-olah kita melihat api menyambar pelarut organik pada jarak tersebut.
Kecenderungan suatu pelarut organik untuk mudah terbakar selain ditentukan oleh titik nyala, titik terbakar, dan daerah konsentrasi mudah terbakar, juga ditentukan oleh titik didih. Suhu tersebut menentukan banyak sedikitnya, uap dihasilkan pada suhu tertentu. Semakin rendah titik didih, berarti semakin mudah menguap atau semakin mudah terbakar. Contohnya adalah eter dengan titik didih 14 oC  jauh lebih mudah terbakar dari pada alkohol dengan titik didih 79 oC.
Selain itu berat jenis uap relatif terhadap udara juga penting, karena uap lebih berat dari udara akan menyebabkan uap akan merayap da atas tanah. Sedang uap yang lebih ringan dari udara akan cenderung naik ke atas, atau membentuk kantong gas di atap gendung.
-          Berat jenis  pelarut organik relatif terhaap air perlu pula di perhatikan. Pelarut organik yang lebih ringan dari air dan tidak larut dalam air, seperti benzena, bensin, dan heksa, bila terbakar akan amat berbahaya kalau disiram dengan air. Penggunaan pelarut organik dalam industri antara lain :
§  Industri cat            : petroleum eter, alkohol, aseton, eter, heksa, MIBK
                              (Metil Iso Betil Keton)
§  Industri kertas       : karbon disulfida
§  Pengolahan minyak : bensin, benzena, toluena, dan xilene

2.      Zat padat mudah terbakar :
Zat padat mudah terbakar dalam industri adalah belerang (sulfur), fosfor, kertas, hidrida logam, dan kapas. Pada umumnya zat padat lebih sukar terbakar dari pada dalam bentuk cair. Meski demikian zat padat berbentuk serbuk halus sangat mudah terbakar.

3.      Gas mudah terbakar
Gas mudah terbakar dalam industri misalnya adalah gas alam, hidrogen, asetilen, etilen oksida. Gas-gas tersebut amat cepat terbakar sehingga sering menimbulkan ledakan

Karekter beberapa bahan organik mudah terbakar :

No.
Pelarut
daerah
kons %
mudah
terbakar
Titik
didih oC
Titik
nyala oC
Titik
nyala oC
W
cairan
W
uap
1.
Aseton
3-13
55
-18
538
0.79
2.0
2.
Benzena
L4-8
80
-11
562
0.88
2.8
3.
Bensin
14-7.6
38-204
-43
280-456
0.8
3.04
4.
Etil alkohol
13-19
79
12
432
0.79
1.59
5.
Etil eter
1.84-48
34
-45
180
0.71
2.55
6.
Heksena
LP7.5
68
-22
261
0.66
2.97
7.
Karbon sulfida
1-44
46
-30
100
1.26
2.6
8.
Metanol
6-36.5
65
12
464
0.79
1.1
9.
Metil etil keton
2-10
80
-7
515
01.81
2.5
10.
petroleuin
1-6
30-60
-57
288
0.6
2.5

                                                            

Total Pageviews