Tujuan Pembuatan
Bahan Biodisel
a.
Menguji mutu
produk biodisel
b.
Menangani bahan
sebelum di refluk
c.
Membuat biodisel
dari minyak goreng bekas
d.
Mengoperasikan
peralatan pembuatan biodisel di laboraturium
II. Teori Dasar
Biodisel
Biodisel merupakan senyawa sederhana dengan
kandungan enam sampai tujuh macam ester asam lemak. Biodisel didefinisikan
sebagai metal ester dengan panjang rantai karbon antara 12 sampai 20 dari asam
lemak turunan dari lipid contohnya minyak nabati atau lemak hewani. Minyak nabati
atau lemak hewani dapat dibuat biodisel dengan reaksi transesterifikasi dengan
menggunakan alkohol. Komposisi dan sifat kimia dari biodisel tergantung pada
kemurnian, panjang pendek, derajat kejenuhan dan struktur rantai alkil asam
lemak penyusunannnya. Biodisel merupakan bahan bakar alternatif dari sumber
minyak kelapa jagung, minyak kelapa, minyak jarak pagar, minyak biji kapuk, dan
masih ada lebih dari 30 macam tumbuhan Indonesia
yang potensial untuk dijadikan biodisel.
III. Percobaan di
laboraturium
·
Bahan
Ø Minyak nabati
Percobaan ini
menggunakan minyak goreng bekas sebagai bahan baku utama pembuatan biodisel.
Ø Katalis
Katalis yang
akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu katalis basa (KOH) untuk reaksi
trasesterifikasi.
Ø Alkohol
Alkohol yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah metanol (CH3OH) atau etanol
kemurnian yang digunakan untuk metanol 99,5%
·
Alat
- Labu destilasi
yang dipakai berjenis labu leher tiga. Peralatan ini dilengkapi dengan
termometer sebagai indikator suhu. Sebagai pemanas digunakan hot plate dan
selama reaksi dilakukan pengadukan untuk menghomogenkan larutan dengan
menggunakan magnetic stirrer.
- Kondensor
dipakai untuk mengembalikan metanol yang telah teruap kembali ke labu reaksi.
Sebagai fluida pendingin digunakan air utilitas laboraturium.
IV. Prosedur Pembuatan
1.
Timbang 2 gram
kristal KOH
2.
Timbang 20 gram
metanol
3.
Larutkan kristal
KOH dalam metanol dengan menggunakan pengaduk
4.
Timbang 200 gram
minyak jelantah
5. Masukkan ketiga
bahan dalam labu leher tiga, kemudian panaskan pada suhu 55 oC
selama 1 jam sambil diaduk (pertahankan suhu sekitar 55oC selama 1
jam)
6. Campuran yang
sudah dipanaskan masukkan ke dalam corong pisah, kemudian diamkan beberapa saat
sampai terbentuk 2 lapisan
7.
Keluarkan
gliserin dan tampung biodisel yang diperoleh ke dalam gelas piala
8. Netralkan
biodisel dengan menggunakan larutan asam acetat (cek dengan manggunakan kertas
pH)
9. Cuci biodisel
dengan cara menambahkan air hangat ke dalam biodisel, kemudian aduk dengan
menggunakan pengaduk kaca
10. Masukkan ke dalam corong pisah, diamkan beberapa
saat kemudian keluarkan airnya
11. Ulangi proses pencucian tersebut berulang-ulang
sampai air pencuci ke dalam corong pisah menjadi jernih.
Semoga artikel ini bermanfaat bro !!!!