a) Pengertian dan Batasan
Iklim kerja adalah suatu kombinasi dari suhu kerja, kelembaban udara, kecepatan gerakan udara dan suhu radiasi pada suatu tempat kerja. Cuaca kerja yang tidak nyaman, tidak sesuai dengan syarat yang ditentukan dapat menurunkan kapasitas kerja yang berakibat menurunnya efisiensi dan produktivitas kerja. Suhu udara dianggap nikmat bagi orang Indonesia ialah sekitar 24°C sampai 26°C dan selisih suhu didalam dan diluar tidak boleh lebih dari 5°C. Batas kecepatan angin secara kasar yaitu 0,25 sampai 0,5m/dt.
b) Keseimbangan Panas
Suhu tubuh manusia selalu dipertahankan hampir konstan/ menetap oleh suatu pengatur suhu pada tubuh manusia. Suhu menetap ini adalah akibat keseimbangan antara panas yang dihasilkan didalam tubuh sebagai akibatmetabolisme dan pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini darah sangat berperan dalam membawa panas dari tubuh dalam ke kulit sehingga panas dihamburkan kesekitarnya.
c) Faktor-faktor yang menyebabkan pertukaran panas diantara tubuh dengan sekitarnya adalah ;
Konduksi; adalah pertukaran panas diantara tubuh dengan benda atau lingkungan sekitarnya melalui kontak langsung, perpindahan panas seperti ini dari tubuh melalui udara yang diam sangatlah kecil sehingga panas konduksi tersebut dapat diabaikan.
- Konveksi; yaitu gerakan molekul-molekul gas/cairan dengan suhu yang rendah, perpindahan melaiui media udara sangat dipengaruhi oleh suhu udaradan kecepatarr gerakan udara.
- Radiasi; adalah energi gelombang dari kedua benda akan saling berpengaruh sehingga energi gelombang panas yang lebih tinggi akan memancarkan panas radiasi dan panas radiasi yang lebih rendah akan menerima panas radiasi.
- Evaporasi/penguapan; adalah keringat yang dihasilkan pada permukaan kulit melalui pelepasan uap air, terjadi apabila tekanan uap air lingkungan kerja, sehingga keseimbangan panas dari tubuh dan lingkungan harus dijaga.
d) Pengaruh Lingkungan Kerja Panas Terhadap Tubuh
Untuk individu yang selalu berhadapan dengan faktor panas agar tidak merasa terganggu, maka beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu faktor yang mempengaruhi toleransi tubuh terhadap panas:
- Aklimatimasi
- Ukuran badan
- Umur
- Jenis kelamin
- Kesegaran jasmani
- Suku bangsa
Suhu yang tinggi biasanya bertalian dengan berbagai penyakit antara lain heat cramps, heat exchaustion, heat stroke dan milliaria, dalam pengalaman penyakit-penyakit tersebut jarang ditemukan di Indonesia.
e) Pencegahan Iklim Kerja Panas
Untuk pencegahan yang sebaik-baiknya harus terkoordinasi ilmu teknis dan ilmu kedokteran. Teknis untuk menurunkan suhu di tempat kerja dan kedokteran untuk mengevaluasi efek suhu kepada tenaga kerja. Cara pencegahan tekanan panas dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
- Memperbaiki aliran udara atau sistem ventilasi yang lebih sempurna;
- Mereduksi tekanan panas di lingkungan kerja yang ada sumber panasnya, sehingga diperoleh efisiensi kerja yang baik;
- Penerapan teknologi pengendalian untuk menurunkan suhu basah dibawah nilai ambang batas;
- Penggunaan teknis perlindungan agar tenaga kerja tidak terpapar terhadap tekanan panas dan pemeliharaan kesegaran jasmani tenaga kerja;
- Penyediaan air minum yang cukup untuk keseimbangan cairan tubuh;
- Penyesuaian berat ringan pekerjaan.